TUBERKULOSIS

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang ditandai dengan batuk berdahak terus menerus selama 2 sampai 3 minggu atau lebih yang dapat disertai dengan gejala lain seperti sesak nafas, nyeri dada, batuk bercampur darah, badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, atau berkeringat malam hari tanpa sebab.

TBC utamanya menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang organ tubuh lain seperti selaput otak, kulit, tulang, kelenjar getah bening,dan lainnya ketika bakteri TBC keluar dari paru-paru melalui aliran darah.

Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan dunia yang menyerang semua kelompok umur. Berdasarkan Global TB Report tahun 2023, Indonesia berada pada posisi kedua dengan jumlah kasus TBC terbanyak di dunia. Diperkirakan ada sebanyak 1.060.000 kasus TBC di Indonesia dengan jumlah kematian sebanyak 134.000 akibat TBC.

Dengan tingginya angka tersebut penanggulangan TBC sangat penting dilakukan sebagai upaya mewujudkan eliminasi TBC pada tahun 2035 dan Indonesia bebas TBC tahun 2050.

Deteksi dini sebagai salah satu bentuk penanggulangan TBC dilakukan untuk memastikan bahwa orang yang terinfeksi TBC segera mendapatkan pengobatan sehingga penyebaran penyakit dapat dicegah. Deteksi dini dapat dilakukan dengan mengetahui gejala dan melakukan skrining TBC.

Puskesmas Manguharjo sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan berupaya meningkatkan kualitas pelayanan TBC melalui ruang TBC yang merupakan ruang pemeriksaan khusus untuk pasien TBC maupun pasien TPT atau Terapi Pencegahan Tuberkulosis, sehingga memudahkan akses mereka dalam mendapatkan pelayanan TBC.

Melalui ruangan ini, petugas kesehatan akan memberikan pelayanan khusus  bagi pasien TBC. Pasien yang telah terdiagnosa TBC akan diberikan konseling tentang penyakit TBC termasuk pengobatan TBC yang harus dijalani sesuai dengan kondisi yang dialami. Selama masa pengobatan, baik pasien yang menjalani pengobatan TBC maupun TPT akan didampingi oleh petugas kesehatan untuk memastikan pasien  berobat tepat waktu dan tidak mangkir. Sehingga pasien dapat menjalani pengobatan secara teratur sampai masa pengobatan selesai dan dinyatakan sembuh.

Dengan semakin mudahnya akses layanan TBC, harapannya masyarakat yang mengalami gejala TBC, terutama jika tinggal bersama atau ada kontak erat dengan penderita TBC dapat memiliki kesadaran untuk segera memeriksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan. Sehingga penyakit TBC dapat segera diobat dan mencegah terjadinya penularan yang semakin luas.